Bising kota merayap di gendang telinga,
Meraba saraf-saraf setengah mati di dalamnya,
Membisik perlahan hiruk pikuk metropolitan,
Aku menyisakan raga,
Berdiri di ruang tunggu kereta,
Enggan menyeret koper lusuh dimakan usia,
Tibalah peringatan keberangkatan,
Peluit menuju hari penuh kesuraman,
Satu langkah,
Bekas jejak tertinggal,
Dua langkah,
Lambaian turun perlahan,
Aku akan tenggelam,
Berita tak bertuan,
Seenaknya duduk di halaman,
Menyapu segala ingin dan angan menjadi angin,
Tutup sudah usia,
PHK topik utama,
Gawai teman membuka mata,
Perih disayat hal tak kasat,
Pemerintah enak makan daging rakyat,
Jelata tak lagi punya tempat,
Selain melarat,
Sebaik-baik mantra,
Aku mengukir karya,
Tanpa harus menanggalkan mahkota,
Tuhan,
Aku berjibaku,
Aku jatuh di hadapan-Mu,
Bukan meminta belas kasih,
Tapi aku pinjam hati nan bersih,
Menghadapi semesta yang tak asih
Penulis : N.N