15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz

Kirimkan karya

Kirim

HMJ PAI UIN WALISONGO

Labels

Dakwah di Media Sosial: Sebagai Penyebar Kebaikan atau Sekedar Tempat Perdebatan

 

dok. Freepik

Dakwah dalam Media Sosial Sebagai Penyebar Kebaikan

Penyiaran agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat ataupun seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama merupakan arti dari dakwah. Penyiaran agama sering kali kita temui dalam kegiatan masyarakat yang dilakukan secara tatap muka, karena adanya covid-19 maka seluruh kegiatan masyarakat yang dilakukan secara berkerumun berubah melalui media sosial, begitu juga dalam berdakwah.

Media sosial merupakan media online untuk mendukung interaksi sosial beserta para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan jejaring sosial maupun dunia virtual. Karena kemudahannya dalam berbagi dan menciptakan jejaring sosial, maka media sosial dapat membantu berdakwah dengan harmonis tanpa adanya paksaan ataupun kekerasan fisik.

Berdakwah di media sosial tentu memiliki banyak manfaat, salah satunya yakni pengguna media sosial atau khalayak dapat menonton konten-konten video tentang dakwah yang dibagikan untuk mengisi waktu kosong mereka dengan hal yang bermanfaat dan nantinya akan di share kepada orang-orang yang tidak mempunyai android.

Karena terdapat batasan ruang dan waktu dalam dakwah secara tatap muka. Maka, di perlukannya media sosial supaya dapat menjangkau lebih banyak masyarakat serta dapat di lihat dan di pelajari kapan saja, tanpa khawatir tertinggal informasi yang disampaikan oleh pendakwah.  

Tak hanya berbentuk tulisan, dakwah menggunakan mengunakan media sosial juga dapat di lakukan secara audiovisual seperti facebook, twitter, maupun youtube yang mana seperti dakwah secara tatap muka supaya pesan yang ingin disampaikan bisa lebih detail meskipun hal tersebut secara online.

Media Sosial Sebagai Tempat Perdebatan dalam Dakwah

Semakin berkembangnya teknologi informasi membuat aneka ragam media komunikasi yang bersaing dalam memberikan informasi ke media sosial tanpa batas walaupun terdapat dampaknya di antaranya yaitu berdampak positif maupun berdampak negatif.

Media sosial yang seharusnya digunakan sebagai pendukung interaksi sosial, justru malah terdapat para oknum yang menggunakan media sosial sebagai perdebatan, bahkan masalah dakwah. Karena tidak semua pendakwah menginginkan perdebatan, maka orang-orang seperti itu disebut oknum.

Di masa sekarang ini, tentu tidak sedikit oknum yang membuat perdebatan masalah dakwah, pasalnya ada yang kurang faham tentang agama ada juga yang memang secara sengaja melakukan hal tersebut.

Penyalahgunaan hal tersebut dilakukan para oknum supaya dapat meningkatkan popularitasnya seperti pada platform youtube yang gencar-gencarnya terjadi perdebatan antar pendakwah, seperti halnya Abuya Uci dengan Wahabi tentang mengirim Al-Fatihah kepada orang mati.  

Hal tersebut bisa jadi dilakukan karena sang pemilik akun ingin bisa memiliki flowers yang banyak setelah itu mendapatkan uang ataupun hanya memberikan gambaran perdebatan untuk mendukung salah satu pihak.

Meski demikian, penyalahgunaan hal tersebut dalam platfrom facebook dan twitter kerap dilakukan para oknum supaya dapat meningkatkan popularitasnya dan bisa dikenal oleh banyak orang bahkan sampai di luar negeri.


Penulis : Nur Rozikin

Related Posts

Related Posts