15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz

Kirimkan karya

Kirim

HMJ PAI UIN WALISONGO

Labels

Problematika di Era Digital : Urgensi Dakwah Melalui Media Sosial

 

dok. Freepik

A.    Tantang dan peluang dalam menjalankan dakwah melalui media sosial

·         Tantangan

Munculnya media sosial sebagai akses dan komunkasi informasi virtual, memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka yang ingin memperoleh informasi dan pengetahuan. Menurut Dailey media soaial adalah konten online yang menggunakan teknologi penerbit mudah  di ukur dan sangat mudah diakses. Hal yang paling berpengaruh dari teknologi ialah terjadinya pergeseran cara mengetahui, membaca dan berbagi cerita. Maka dengan demikian, dakwah dan teknologi merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut bertumpu pada dakwah kontemporer yang mudah diterima oleh masyarakat masa kini.

Teknologi bukan sesuatu yang dilarang, walaupun dimasa Rasulullah saw. Belum ditemukan teknologi seperti yang berkembang pesat seperti saat sekarang ini. Perkembangan teknologi seharusnya perlu diperhatikan oleh  perkembangan dakwah agar sesuatu yang dihadirkan memudahkan untuk diterima dan tidak ketinggalan zaman. Walaupun  tidak semua teknologi informasi yang berkembang tidak bersifat positif, namun  setiap perubahan memiliki kelebihan dan kekurangannya dalam kehidupan umat manusia. Dengan begitu adanya teknologi  dapat memberikan manfaat bagi  kehidupan dunia dakwah dan juga menjadi tantangan dalam arus  perkembangan zaman. Berikut beberapa tantangan dakwah dalam arus perkembangan media sosial, yaitu:

1.      Tumbuhnya media massa mainstrem yang sekuler dan anti islam.

Negara yang memiliki penduduk umat islam terbanyak sangat disayangkan pada umumnya media massa justru tidak berpihak kepada islam dan kaum muslimin. Parade kezaliman atas pemberitaan umat mayoritas kini kian menyudutkan islam merupakan salah satu tantangan dakwah dalam arus perkembangan zaman. Sejumlah peristiwa yang merujuk pada hal tersebut seperti Gereja HKBP di Bekai, Ahmadiyah, Syiah Sampang dan lain sebagainya. Semua itu baru peristiwa di dalam negeri belum lagi peristiwa-peristiwa dunia seperti berita perang irak, kasus 11 September 2001 di Amerika, Pemusnahan massal serta perang terhadap “Terorisme” dan lain sebagainya. Semuanya menghantam pada kaum umat islam.

Diskriminasi yang merupakan kezaliman itulah yang terjadi saat ini untuk mendiskripsikan penyudutan pemberitaan terhadap umat islam. Media sekuler dan liberal tidak memberitakan kegiatan umat islam yang menolak kegiatan liberal, sekuler, dan kapitalis. Seperti peristiwa unjuk rasa Miss World tahun 2013, gerakan 212 dan sebagainya yang dilakukan umat muslin hampir menyeluruh berada di jantung Jakarta tidak satupun media yang mempublikasikan berita tersebut, hanya sebagian kecil dari perwarta yang mempublikasikan peristiwa tersebut. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan tantangan bagi para pendakwah untuk bisa menguasai berbagai macam media agar dapat memberitakan segala sesuatu yang harus diberitakan.

2.      Perubahan materi disebabkan model popularitas dakwah.

Jika di amati keberadaan media massa, dapat disikapi menjadi dua cara yaitu pertama, media massa di pandang sebagai pembentuk masyarakat dan kedua, media massa sebagai kaca yang memantulkan keadaan masyarakat. Penyataan pertama tersebut merupakan sebagai suatu instrumen yang memiliki daya tarik dalam mempengaruhi alam pikiran manusia. Keberadaan media massa sangat menjadi faktor utama seorang komunikator dalam mempengaruhi komunikan sebagai sasarannya. Beberapa ahli bahkan merumuskan bahwa setiap komunikasi yang dilakukan menggunakan media massa pada dasarnya berpretensi untuk mengubah sasaran sesuai dengan kehendak dari komunikator atau pendakwah. Hanya saja pernyataan ini bertolak belakang dengan keadaan realita.

Memang benar media massa maupun media sosial bisa mengubah sasarannya. Tetapi menjadikan masyarakat jenuh dengan apa yang di sampaikan oleh dai. Sehingga terjadilah perubahan penyampaian materi yang lebih banyak humor dibandingkan pendidikan dan pengetahuan tentang agama. Seperti yang disampaikan oleh ustaz Muhammad Nur Maulana sebagai pelaku dakwah di media, beliau mengakui bahwa masyarakat tidak semuanya menyukai model atau pola ceramah yang menjadi trademark gayanya. Menurutnya model dan metode dakwah memang beragam. Dakwah yang diselingi humor menurutnya hanya sebagai metode saja karena tujuannya ialah membuat jamaah tidak bosan mendengarkannya. (Nur Ahmad, 2014)

·         Peluang

Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, diantaranya pertama mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau. Kedua, pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah. Ketiga, para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i. Sehingga dengan ketiga hal tersebut membuat pesan dakwah melalui internet menjadi salah satu pilihan masyarakat.

Mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaaan kehendak bisa dihindari. Penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islam melalui internet dapat menjangkau segmen yang luas dengan menggunakan fasilitas website fasilitas mailing list dengan mengajak diskusi keagamaan atau mengirim pesanpesan moral. Dakwah melalui internet dinilai sangat efektif saat ini, dikarenakan mad’u yang merupakan pengguna internet atau disebut netizen adalah mereka yang aktif, interaktif dan kritis

B.     Pengaruh islam terhadap dakwah di media sosial

Media sosial sangat berpengaruh terhadap proses dakwah sekarang ini,karena mengingat covid- 19 kita harus menjaga social distancing dan menjaga jarak. Maka medsos sangat berperan penting dalam menyampaikan dakwah dimasa pandemi ini. Selain itu, berdakwah melalui sosmed banyak manfaatnya mulai dari praktis dan strategis. Tidak hanya itu berdakwah melalui sosmed juga membuat si mad'u akan selalu menggingat selalu  tentang materi dakwah, karena mad'u selalu membuka aplikasi sosial media dimanapun dia berada dan pastinya akan selalu muncul notifikasi atau berita terbaru tentang dakwah yang diikutin.

Dakwah dengan menggunakan media sosial memiliki pengaruh yang besar di kalangan masyarakat. Dengan adanya dakwah di media sosial menjadikan masyarakat merasa tetertarik. Masyarakat tidak harus susah- susah datang, cukup dirumah akan mendapatakan materi-materi dakwah yang didapat dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Apalagi semua orang mengakses media sosial akan memudahkan dakwah untuk disebar yang dimana akan memupuk ilmu keagamaan bagi masyarakat.

Dengan demikian, dengan adanya media sosial pengaruh islam yang ditimbulkan sangat besar, karena yang mulanya masyarakat bermalas-malas mendatangi majlis untuk mendengarkan ceramah. Sekarang, dengan mudah masyarakat menonton ceramah dimedia sosial dengan di buat video semenarik mungkin, hingga masyarakat tertarik menontonnya. Hal inilah, yang membuat dakwah memiliki manfaatn strategis dan efisien.

C.    Peran media sosial untuk berdakwah

Peran Media sosial saat ini sangat luar biasa cepatnya, medsos bisa berperan apa saja sesuai penggunanya, bisa positif maupun negatif. Munculnya media sosial kini menjadi begitu bermanfaat khususnya bagi para pendakwah. Salah satu faktor yang mendorong adanya dakwah melalui media sosial yakni karena kemudahan yang diberikan internet. Penyebaran ajaran Islam dapat dikemas secara singkat, cepat, luas, menarik dan efektif. Pertimbangan utama untuk menjadikan media sosial sebagai media dakwah tentu saja berkaitan erat dengan posisi medsos sendiri sebagai objek paling diminati di seluruh dunia.

Memanfaatkannya sebagai media dakwah tentunya juga merupakan bagian dari proses kulturasi dakwah, yaitu dakwah yang mempertimbangkan potensi dan kecenderungan kultural masyarakat. Karena memang sejatinya dakwah harus mampu menyesuaikan dengan kecenderungan masyarakat. Maka di masa pandemi ini memilih media sosial sebagai media dakwah merupakan suatu keharusan bagi dai atau kita semua. Dengan begitu, dengan adanya media sosial sangat berperan bagi penyebaran dakwah karena jangkauannya luas hingga memudahkan masyarakat untuk bisa mendapatkannya.


Penulis : Shavera Sofiana Malia

Related Posts

Related Posts