15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz

Kirimkan karya

Kirim

HMJ PAI UIN WALISONGO

Labels

Pengoptimalan Media Instragram Sebagai Penunjang Aktivitas Dakwah di Media Sosial

 

dok. Freepik

Kehadiran internet bagi para pengguna merupakan sebuah media baru yang menawarkan keberagaman dan kebebasan akan akses informasi bagi pengguna tanpa harus terikat pembatasan dan sensor. Beragamnya informasi di internet menjadi sumber daya informasi baru yang menarik khalayak media massa untuk berpindah dari media massa lama (old media) ke media massa baru.[1]

Penggunaan internet didukung dengan adanya smartphone mempermudah internet diakses dimana saja. Hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan bahwa pada tahun 2017, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2016 yang tercatat mencapai 132,7 juta jiwa. Angka tersebut mencakup 54,68 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 262 juta orang[2]. Internet membawa kemudahan informasi bagi siapapun, anak-anak hingga orang tua dapat mengaksesnya dengan mudah. Internet banyak menawarkan informasi dan aplikasi menarik didalamnya. Salah satunya adalah aplikasi dalam internet yang disebut dengan jejaring sosial seperti blog, facebook, twitter, snapchat, youtube dan instagram yang diberikan internet membuat penggunanya dapat memilih dengan cara apa berkomunikasi dan berbagi infomasi. Salah satu media sosial yang paling banyak dipakai oleh anak muda saat ini yaitu instragram.

Pengguna instagram bermacam-macam latar belakang pendidikan, profesi, pekerjaan, kasta dan lain-lain. Dari kalangan anak-anak hingga orang tua, dari kalangan terpelajar hingga awam  dari selebritis, hingga ustadz akan banyak ditemukan. Menurut hasil riset Taylor Nelson Sofres (TNS) mayoritas pengguna instagram di Indonesia adalah anak muda, pengguna mobile-first dengan kemampuan financial yang baik dan memiliki gelar sarjana.[3]

Instagram memiliki banyak fitur didalamnya seperti instagram TV, instagram story, highlights, video, foto dsb. Dengan instagram yang memiliki banyak fitur-fitur menarik seharusnya kita bisa menyalurkan hobi, kreatifitas di dunia fotografi, bisa berbelanja online, bahkan berdakwah dan bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat dengan fiturnya. Namun penggunaan instagram belum bisa digunakan dengan baik oleh sebagian penggunanya. Berdasarkan studi yang dilakukan Royal Society For Public Health Inggris (RSPH) mengutip laman CNBC tahun 2017, dalam survei dengan 1.500 responden berusia 14-24 tahun, ditemukan bahwa instagram membuat anak muda merasa harga dirinya rendah, kondisi tubuh yang buruk, dan kurang tidur.

Hal ini dikarenakan platform sangat fokus pada citra diri, bagi anak muda tentu ini membuat mereka cemas[4]. Sedangkan menurut KOMINFO pada tahun 2016 facebook dan instagram mendapatkan laporan sebanyak 1.375 terkait Dakwah adalah suatu proses mengajak, menyeru, dan membimbing umat manusia untuk berbuat baik dan mengikuti petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Usaha tersebut dilakukan dengan sengaja dan perencanaan matang baik dilakukan individu atau organisasi dengan sasaran umat perorangan atau sekelompok orang (masyarakat) agar mereka mengetahui, mengimani dan mengamalkan ajaran Islam dalam semua aspek kehidupan. Karena hal itu, maka dakwah bukanlah pekerjaan yang dipikirkan dan dikerjakan sambil lalu saja melainkan suatu pekerjaan yang telah diwajibkan bagi setiap pengikutnya.[5]

Dakwah yang dimulai sejak zaman nabi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Mulai dari da’i, mad’u, maupun metode-metode yang digunakan. Perkembangan dakwah ini tidak terlepas dari pengaruh perkembangan zaman, kemajuan teknologi bahkan mengharuskan dakwah dikemas secara lebih efesiensi dan mudah. Dakwah dan teknologi adalah suatu yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini jika berpijak pada konsep dakwah kontemporer yang mudah diterima oleh kalangan masa kini. Teknologi bukan sesuatu yang dilarang, meskipun dimasa Rasulullah belum ditemukan adanya teknologi yang berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan dakwah perlu memperhatikan perkembangan teknologi, agar sesuatu yang dihadirkan mudah diterima, dan tidak ketinggalan zaman. Maka dari itu, aktivitas dakwah yang biasanya bersifat konvensional haruslah merambah ke media-media seperti media sosial yaitu instragram. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengangkat judul Pengoptimalan Media Instragram Sebagai Penunjang Aktivitas Dakwah di Media Sosial.

Dakwah berasal dari bahasa Arab yang merupakan masdar dari fi’il (kata kerja) da’a, yad’u, da’watan yang mempunyai arti ajakan, menyeru, memanggil. Orang yang melakukannya disebut da’i. Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah tuhan. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas.



Metode dakwah merupakan salah satu unsur dakwah yang terpenting dalam berdakwah. Karena metode dakwah adalah cara atau jalan yang dipergunakan oleh da’i untuk menyampaikan materi dakwah agar dapat diterima oleh masyarakat luas. Dalam perkembangannya dakwah harus menyentuh berbagai lapisan masyarakat, salah satu usaha da’i dalam mewujudkan hal ini adalah dengan melakukan dakwah pada media sosial yang sedang banyak diakses oleh berbagai macam lapisan masyarakat salah satunya adalah instagram.

Instagram resmi lahir dan dirilis untuk platform IOS pada tanggal 6 Oktober 2010. Sebanyak 25 ribu pengguna berhasil terjaring untuk mendaftar di hari pertama. Pada tanggal 13 Oktober 2010 pengguna mencapai 100 ribu, pada tanggal 21 desember 2010 instagram mencapai 1 juta pengguna, kemudian instagram mengeluarkan fitur hastag atau tagar pada tanggal 27 Januari 2011 agar memudahkan pengguna untuk menemukan foto dan pengguna lainnya.

Pada tanggal 3 April 2012 instagram resmi mendarat di Platfrom Android sekaligus membukukan jumlah pengguna sebanyak 30 juta. Instagram juga telah diunduh sebanyak 1 juta kali dalam waktu 1 hari pada waktu launching android ini dan pada tanggal 12 April 2012 instagram diakuisisi facebook dengan nilai mencapai USD 1 miliar. Angka tersebut merupakan seperempat dari uang tunai yang dimiliki facebook, menjadikannya sebagar startup termahal yang pernah dibeli jejaring sosial tersebut.[1]

Instagram merupakan bagian dari internet. Mengunakan Instagram sebagai media berdakwah akan mempermudah penyampaian pesan dakwah untuk khalayak yang lebih banyak. 66 Tidak lagi hanya dengan menggunakan tulisan atau ceramah, dengan instagram Dai bisa mengemas pesan dakwah yang disampaikan melalui fitur-fitur instagram yang menunjang audio-visual yang menarik dan memberi kemudahan kepada followers untuk berkomentar dan bertanya melalui kolom komentar atau direct message perihal kajian yang diposting. Teknologi audio visual saat ini menjadi media yang sangat popular. Karena teknologi ini dapat menampikan suara dan gambar sekaligus yang dapat dimanfaatkan dalam segala aktifitas.[2]

Instagram merupakan bagian dari media sosial maka dengan menggunakan instagram sebagai medium berdakwah memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu tidak terhalang oleh ruang dan waktu, dakwah menjadi lebih variative, jumlah pengguna internet semakin meningkat, hemat biaya dan energi.

Berdakwah merupakan suatu kewajiban bagi setiap umat Islam, bukan hanya ulama’ atau da’I. Setiap individu yang melihat sebuah kemungkaran dihadapannya maka wajib baginya untuk melakukan dakwah, karena sebuah kemaksiatan adalah hal yang dimurkai oleh Allah dan orang orang melakukannya wajib untuk diingtakan kembali agar tidak terjerumus ke jalan yang sesat. Di zaman milenial saat ini berdakwah dapat dilakukan seiring dengan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi salah satunya media sosial ‘instagram’. Dengan berbagai macam manfaat yang ditimbulkan dari aktivitas dakwah yang dilakukan melakukan aktivitas dakwah maka dakwah melalui Instagram ini sangat perlu untuk dioptimalkan.


Penulis : Yulia Mayasari 


[1] (Atmoko, 2012:17-19).

[2] (Sidiq, 2016:103).


[1] (new media) (Tamburaka, 2013: 76-77).

[2] (Tahun 2017, Pengguna Internet di Indonesia Mencapai 143,26 Juta Orang, 2018, dalam https://ekonomi.kompas.com, diakses pada tanggal 13 Juli 2018)

[3] (Pengguna Instagram di Indonesia Anak Muda Mapan Terpelajar, 2016, dalam https://nasional.tempo.co.id diakses pada tanggal 24 Mei 2018).

 

[4] (Instagram sering bikin anak muda depresi ketimbang medsos lain, 2017, dalam https://www.liputan6.com diakses pada tanggal 7 Juli 2018)

[5] (Aziz, 2004:37).

Related Posts

Related Posts