15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz

Kirimkan karya

Kirim

HMJ PAI UIN WALISONGO

Labels

Barbie Can be Anything, Women Can be Anything

 

Sumber: Wikipedia

Judul : Barbie

Sutradara : Greta Gerwig

Produser : Margot Robbie, David Heyman, Robbie Brenner, Tom Ackelrey

Penulis : Greta Gerwig & Noah Baumbach

Produksi : Warner Bros. Pictures

Durasi : 113 menit

Resentator : Earnest Sherin


Sekilas Film Barbie memang terlihat seperti film yang mengusung tema fantasi dan cocok ditonton anak-anak. Namun, film yang ditulis oleh Greta Gerwig dan Noah Baumbach ini rupanya menyiratkan pesan tentang feminisme dan patriarki. Tentu film ini lebih cocok ditonton oleh kalangan remaja dan dewasa, bukan anak-anak.

Film Barbie menyuguhkan latar dunia barbie atau barbie world yang serba pink dan nampak unreal. Dalam Barbie Worl, perempuan lah yang lebih memegang kendali dan dominan dibandingkan laki-laki. Pada awalnya mereka menjalani hari-hari dengan menyenangkan hingga suatu ketika Barbie dan Ken berpetualang ke dunia nyata. Keduanya terkejut karena di dunia nyata laki - laki yang mendominasi jabatan dan perempuan kerap diremehkan.

Barbie merasa tidak nyaman berada di dunia nyata. Ia mendapat pelecehan di pantai saat ia pertama kali berada di dunia nyata. Sedangkan Ken, ia merasa tercengang oleh fakta bahwa laki-laki disana mempunyai hak jabatan yang lebih tinggi daripada perempuan. Laki-laki lebih dihargai dan memegang kendali. Dari sinilah Ken mengenal istilah "patriarki" dan membawanya ke Barbie World.

Barbie World seketika berubah. Semua seakan terbalik dari sebelumnya. Perempuan tak lagi menjadi pemeran utama, perempuan justru kurang dihargai dan harus melayani para laki-laki. Barbie menyadari adanya perubahan Barbie Wold yang disebabkan oleh Ken. Ia sedih dan marah. Barbie menyusun rencana untuk mengembalikan suasana barbie wold seperti semula. Rencana Barbie dan teman-temannya sukses ketika Ken sedang berusaha menyembunyikan tangisannya. Ken berpikir bahwa menangis adalah hal haram bagi laki-laki. Padahal, menangis adalah bentuk emosional yang wajar baik bagi perempuan ataupun laki-laki.

Melalui film ini Greta dan Noah ingin membangkitkan semangat perempuan untuk bermimpi setinggi-tingginya. Film Barbie   menyadarkan kaum laki-laki bahwa beberapa perilaku mereka dapat membatasi bahkan mematikan mimpi perempuan. Tidak hanya itu, film ini juga berpesan kepada laki-laki bahwa mereka tidak dituntut untuk selalu terlihat kuat. Fim Barbie  menunjukkan bahwa kerjasama yang baik antar kedua gender ini dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. 


Penulis: Earnest Sherin

Related Posts