![]() |
Dok. Kominfo |
Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (HMJ PAI) UIN Walisongo Semarang selenggarakan Workshop INTECT (Innovate Technology for Education and Training) pada Selasa (3/6/2025) di Teater Soshum Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Acara dimulai pukul 08.30 WIB dan dihadiri oleh Wakil Dekan III, Kepala Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), pengurus HMJ PAI, serta para mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo.
Ahmad Rafi'udin Afif selaku ketua pelaksana menyampaikan harapan agar setelah diadakannya acara ini, mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan membuat media pembelajaran digital yang menarik dengan memanfaatkan aplikasi Canva dan game edukasi.
"Harapan saya setelah diadakannya acara ini, mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan belajar membuat media pembelajaran digital berbasis animasi yang menarik dan relevan serta memberikan pemahaman mengenai strategi merancang, mengemas dan menyajikan materi ajar secara kreatif menggunakan aplikasi Canva dan game edukasi," ungkapnya
Ketua Umum HMJ PAI, Ahmad Shakib menyampaikan harapannya terhadap para pendidik agar inovasi pembelajaran di era digitalisasi saat ini dapat selalu ditanggapi dengan kesiapan dan kesungguhan.
"Saya berharap dengan adanya acara ini, para pendidik dapat menjadi garda terdepan dalam membentuk generasi bangsa, karena di era digital yang serba cepat ini, inovasi dalam pembelajaran harus kita respon dengan kesungguhan," ujarnya
Selanjutnya Prof. Muslih MA. selaku Wakil Dekan III FITK memberikan sedikit pesan agar audiens bersungguh-sungguh dalam mengikuti workshop ini.
"Saya atas nama Pimpinan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan mengucapkan tahni'ah kepada HMJ PAI yang telah menyelenggarakan Workshop ini. Pesan saya ikutilah acara kali ini dengan serius dan bersungguh-sungguh, karena di era sekarang, digital sangat dibutuhkan," tuturnya
Sambutan selanjutnya oleh Dr. Fihris M.Ag selaku Kepala Jurusan PAI. Ia berikan pesan bahwa di era yang serba digital seperti saat ini, sepatutnya tidak melarang anak mengakses teknologi sehingga menyebabkan ketertinggalan dalam pendidikan.
"Mari kita sambut era digitalisasi. Kita tidak lepas dari digital, dan melarang anak untuk digital itu hal yang tidak tepat, sebab mereka bisa tertinggal, terutama dalam pendidikan," tuturnya
Memasuki acara inti, Abdul Hanif Fauzi S.Pd selaku moderator membuka rangkaian pelatihan Workshop kali ini yang bertema "Transformasi Pembelajaran Digital: Kreativitas Visual dan Interaktif Melalui Canva dan Game Edukasi".
Arfian Hidayat selaku pemateri mengawali pemaparan tentang peran media digital dalam pembelajaran.
![]() |
Dok. Kominfo |
"Kenapa sekarang harus pakai media gen z? karena agar tujuan pembelajaran tercapai. Kalau sekarang dengan metode ceramah, menjadikan anak mengantuk, makanya harus pakai teknologi sesuai kebutuhan," jelasnya
Pemaparan selanjutnya menganai game edukasi. Ia menjelaskan tentang manfaat game edukasi, salah satunya yakni meningkatkan semangat dan interaksi aktif anak dalam pembelajaran.
"Sekarang manfaat dari game edukasi itu apa? Di era ini, biar anak lebih interaktif dan semangat, kita harus lebih responsif demi mencerdaskan bangsa. Tujuan utamanya yaitu membuat pembelajaran bermakna, menyenangkan, dan sesuai kebutuhan," ucapnya
Kemudian pemateri melakukan praktik secara langsung dengan audiens melalui media Canva.
"Di canva, kita sudah disuguhi desain, elemen, dan lain sebagainya. Ini menjadi kelebihan canva daripada aplikasi lain," ungkapnya
Di akhir pemaparan, ia menyampaikan bahwa pendidik merupakan kunci dalam pembelajaran.
"Media adalah alat kreativitas dan pendidik adalah kuncinya," jelasnya
Usai pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini, audiens sangat antusias dan interaktif dengan pemateri, sehingga menjadikan Workshop kali ini lebih meriah.
Sesi tanya jawab selesai, acara diakhiri dengan sesi foto bersama.
![]() |
Dok. Kominfo |
Penulis: Wildan Muhlisin (Kominfo HMJ PAI)