“REFORMASI PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI : BERADAPTASI DAN BERINOVASI”
Di ajukan untuk mengikuti kompetisi essay
HARI LAHIR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Ke 50
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
Disusun oleh :
Tri Khasanah
Program Studi Pendidikan Agama Islam
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
MENTORING LITERASI : PEMBELAJARAN KREATIF DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Latar Belakang
Wabah penyakit menyerang di seluruh belahan dunia, salah satunya negara Indonesia terhitung dari bulan maret. Tercatat oleh satgas penangan covid-19 di Indonesia per 5 oktober 2020 sebanyak 307.120 jiwa, ini merupakan berita yang sangat memprihatinkan karena semakin hari terkonfirmasi semakin meningkat. Hal ini tentuya berdampak pada berbagai sektor, salah satunya dunia pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud mengungkapkan bahwa sebanyak 68 juta anak di Indonesia terdampak pandemi Covid-19 sehingga terpaksa belajar dari rumah. Mereka adalah peserta didik yang tersebar mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga bangku perkulihan.
Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dari rumah dengan media dalam jaringan merupakan solusi yang dilakukan saat ditengah pandemi. Hal ini dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus. Awal mula implementasi pembelajaran jarak jauh tidak muncul berita-berita mengenai keluh kesah peserta didik, orang tua maupun guru. Namun seiring berjalannya waktu hambatan, keluh kesah banyak di aspirasikan oleh berbagai pihak seperti sulitnya mengakses internet, banyak tugas rumah yang diberikan, motivasi anak yang semakin berkurang sehingga peserta didik terutama tingkat anak-anak lebih memilih dunia bermain daripada belajar mandiri.
Menurut data Dinas Pendidikan Kota Bandung, ada sebanyak 27 ribu orang siswa tingkat taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang terkendala saat melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh (Republik.com). Dikutip dari detiknews demi anaknya bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh orang tua di garut memberanikan diri untuk mencuri handphone majikannya. Hal ini merupakan suatu permasalahan yang sebenanarnya tidak ingin terjadi, namun karena situasi dan kondisi. Melihat permasalah-permasalah yang muncul di tengah pandemi ini, sehingga para pendidik dituntut untuk melakukan langkah-langkah kreatif yang dapat mengurangi keluh kesah orangtua maupun peserta didik. Maka dari itu penulis mencoba untuk mengupas mengenai solusi pembelajaran yaitu “Mentoring literasi sebagai pembelajaran kreatif ditengah pandemi covid-19”.
Pembahasan
Pentingnya interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi tercapai tujuan pendidikan, namun karena wabah yang menyerang negeri ini sehingga perlunya pembatasan interaksi langsung. Dunia pendidikan yang biasanya terjadi di ruang kelas kini harus beralih dengan metode dalam jaringan, namun ternyata implemntasinya interaksi dalam jaringan tidak mampu menggantikan peran interaksi secara langsung. Sehingga perlu diadakannya interaksi langsung salah satunya yaitu mentoring literasi. Sebuah upaya yang perlu dilakukan oleh pendidik untuk menggantikan pembelajaran langsung di sekolah.
Mentoring literasi merupakan kelompok belajar yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik. Kelompok belajar ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam belajar dan sebagai upaya untuk meningkatkan semangat peserta didik dalam memperbanyak budaya membaca. Mentoring literasi dibentuk dalam satu kelompok dengan lokasi tempat tinggal yang dekat-dekat. Hal ini mempertimbangkan agar tidak terjadinya penyebaran virus. Waktu pelaksanaannya bisa dua kali dalam satu pekan. Semakin sering terjadinya interaksi secara langsung semakin terciptanya seperti suasana pembelajaran di sekolah. Meskipun tidak sepenuhnya dapat menggantikan posisi seperti pembelajaran di sekolah, tetapi setidaknya dapat menjadi satu solusi yang kreatif.
Pada saat pelaksanaan mentoring literasi materi yang diajarkan yaitu mata pelajaran yang sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah disusun. Tidak hanya mengenai mata pelajaran, namun pendidik juga memberikan motivasi dan semacam ice breaking sebagai bentuk refresing saat pembelajaran berlangsung. Mentoring literasi juga mengarahkan kepada peserta didik untuk saling berbagi ilmu pada saat kelompok belajar, karena pembagian kelompoknya berdasarkan daerah sehingga terjadilah pencampuran tingkatan kelas. Bagi kelas atas bisa saling membantu kelas bawah untuk belajar, hal ini dilakukan tentunya untuk tujuan belajar bersama dan saling berbagi ilmu. Tidak hanya fokus pada belajar saat mentoring literasi, namun juga akan tercipta keakraban peserta didik dalam satu rumpun desa atau daerah.
Sebelum pelaksaan mentoring literasi akan dilakukan izin dari pihak setempat demi kelancaran kegiatan. Mentoring literasi juga akan bekerjasama dengan organisasi mahasiswa terdekat untuk membantu dalam hal proses belajar ini. Mahasiswa berperan sebagai mentor sesuai dengan bidang yang telah ditekuni, karena jumlah guru yang tidak sesuai dengan banyak kelompok diberbagai daerah sehingga diadakannya kerjasama dengan pihak mahasiswa. Dengan menerapkan sistem Pembelajaran mentoring literasi maka permasalahan bagi siswa yang tidak memiliki fasilitas penunjang untuk melaksanakan pembelajaran secara online pada status sosial menengah-kebawah dapat dihindari. Semua siswa dapat terus mengikuti pembelajaran tanpa kendala.
Penutup
Merebaknya COVID-19 di Indonesia mempengaruhi sector pendidikan. Menghadapi hal tersebut pemerintah melakukan upaya agar pembelajaran tetap berjalan dengan menerapkan sistem online. Namun upaya tersebut justru menjadi kendala tersendiri, khususnya bagi siswa yang tidak memiliki fasilitas pendukung pembelajaran sistem online terutama masyarakat status sosial menengah-kebawah. Solusi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut ialah sengan sistem Pembelajaran Mentoring literasi. Sistem pembelajaran dengan penjadwalan dua minggu satu kali pertemuan tiap kelompok untuk menerima materi, tugas serta motivasi. Dengan adanya mentoring literasi maka semua siswa dapat menerima pembelajaran tanpa memberatkan siapapun dan masih berada dalam rambu-rambu pemutusan mata rantai COVID-19.
DAFTAR PUSTAKA
Indrawati, Budi.(2020). Tantangan Dan Peluang Pendidikan Tinggi Dalam Masa dan Pasca Pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Ilmiah (JKI), 1, 39 - 48.JPNN.com, “Banyak keluhan dari orangtua, setuju pembelajaran jarak jauh dievaluasi ?”, 25 juli 2020. https://www.jpnn.com/news/banyak-keluhan-dari- orang-tua-setuju-pembelajaran-jarak-jauh-dievaluasi. Diakses 6 Oktober 2020.
Mudakompas.Com, Hambatan Dan Solusi Saat Belajar Daring Dari Rumah. 10 April 2020.Https://Muda.Kompas.Id/Baca/2020/04/10/Hambatan-Dan-Solusi- Saat-Belajar-Daring-Dari-Rumah/.
Risalah, A, dkk.(2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar Di Mi/Sd (Studi Kbm Berbasis Daring Bagi Guru Dan Siswa). Journal of Islamic Education at Elementary School. 1. 10-16.
Tribun Ternate.com, “Update sebaran virus corona Indonesia Senin (5/10/2020)”. 5 Oktober 2020. https://ternate.tribunnews.com/ 2020/10/05/update- sebaran -virus-corona-indonesia-senin-5102020-dki-catat-1022-kasus-baru-984-sembuh.