15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz

Kirimkan karya

Kirim

HMJ PAI UIN WALISONGO

Labels

Dakwah Digital dan Orang-Orang Milenial


 dok. Freepik


Dakwah Digital  

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern, dakwah tak lagi hanya di kenal sebatas harus dalam satu majelis, karena berdakwah juga bisa di tempat sunyi ataupun ramai, tenang ataupun ricuh, bahkan bisa di waktu menyendiri ataupun saat bersosialisasi, terlebih dengan adanya media sosial yang menjadi perantara penyambung lidah anatara da’i dengan mustami’, sehingga tidak perlu menunggu adanya momen-momen tertentu untuk mensyiarkan agama islam, akan tetapi para da’i bisa menyalurkan berbagai macam ilmu pengetahuan mengenai agama islam kepada semua golongan dengan perantara media sosial dimanapun dan kapanpun.

Dalam beberapa literasi mengenai bagaimana pensyiaran agama islam, dakwah yang berupa anjuran, nasehat, peringatan dan pengerahan yang sifatnya mengajak menjadi alternatif yang paling spektakuler dalam menyebarkan pundi-pundi ke-islmaan. Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa dakwah di hukumi fardhu kifayah (kewajiban kolegtif) dan sebagiannya lagi menyatakan fardhu ‘ain (kewajiban personalitas) bagi setiap umat islam. Adapun anjuran dakwah telah ada pada masa rasulullah sallalahu alaihi wasallam, sedangkan praktiknya telah berlangsung pada masa nabi-nabi terdahulu, seperti Nabi Ibrahim alaihi salam, Nabi Musa alaihi salam serta nabi-nabi terdahulu.

Dalam ajaran islam, Allah subhanahu wa ta’ala dengan perantara rasul-nya mengajarkan umat muslim untuk selalu menyeru kepada jalan kebaikan dengan cara yang baik-baik.

Pada masa sekarang yang dikenal dengan era milenial, aktivitas dakwah di kalangan muslim semakin popoler, sehingga penyebaran islam melalui dakwah semakin besar dan berkembang pesat. Dakwah tidak lagi digunakan hanya sebatas khutbah di masjid-masjid atau di musholla-musholla, kantor, sekolah dan Lembaga formal lainnya, namun dengan seiring perkembangan zaman yang melahirkan berbagai macam keunikan seperti teknologi jejaring sosial dan semacamnya, telah membawa perubahan yang sangat spektakuler dalam melaksanakan perintah amar makruf nahi munkar, terlebih dengan semakin meningkatnya teknologi informasi penyebaran dakwah islami yang semakin tersebar melalui media sosial, kini menjadi trending di kalangan para pendakwah, baik da’i muda maupun da’i yang sudah lama menggeluti dunia perdakwahan mampu membuat semacam kretaifitas dalam penyampaian berbagai ilmu pengetahuan, politik dan ilmu agama yang termasuk di dalamnya yaitu penyebaran islam dengan cara dakwah. Sehingga sangat ironis, jika di temukan masyarakat masih buta karena beranggapan bahwa media sosial hanya akan berdampak negatif dan merusak masa depan, karena sejatinya segala sesuatu akan mempunyai dua sisi yang berlawanan yaitu positif dan negatif, tergantung siapa dan untuk apa benda itu digunakan, maka hal itu juga akan berlaku pada media sosial yang dijadikan alat dalam penyaluran dakwah dalam artian “media sosial akan menjadi perusak masa depan jika penggunaannya tidak berdasarkan kepentingan. Namun sebaliknya, akan memberikan dampak psoitif jika digunakan pada hal-hal yang semestinya”.

A.    Dampak Positif Dakwah Digital

Berdakwah menggunakan media sosial juga merupakan hal yang sangat efektif dan efisien dilihat dari cepatnya penyebaran informasi hingga ke berbagai penjuru. Berdakwah dengan menggunakan media sosial juga memiliki banyak manfaat untuk mempermudah mad’u mendapatkan informasi keagamaan. Dakwah melalui media sosial dapat dinikmati dengan segala keadaan, karena mengingat bahwa dakwah bukan hanya dilakukan di atas mimbar, melainkan dapat dilakukan dengan beberapa metode.

Media sosial sangat berpengaruh terhadap proses dakwah sekarang ini, karena mengingat corona virus kita harus menjaga social distancing dan menjaga jarak. Maka medsos sangat berperan penting dalam menyampaikan dakwah di masa pandemi ini, selain itu berdakwah melalui media sosial banyak manfaatnya mulai dari praktis dan strategis. Tidak hanya itu, berdakwah melalui media sosial juga membuat mad’u akan selalu mengingat tentang materi dakwah mengapa demikian? Karena mad’u selalu membuka aplikasi sosial media dimanapun dia berada dan pastinya akan selalu muncul notifikasi atau berita terbaru tentang dakwah yang di ikuti.

Sebenarnya kita selaku da’i sudah diberi fasilitas yang bagus untuk berdakwah. Semua yang kita genggam dalam keseharian bisa membantu kita berdakwah dan pemanfaatan sosial media sangat berpengaruh. Salah satunya adalah media visual, dengan menggunakan media visual dalam berdakwah adalah hal yang efektif berdakwah di media digital, terutama di aplikasi-aplikasi sosial media yang ada saat ini, apalagi semua penjuru dakwah sudah melakukan dakwahnya melalui Instagram tv di Instagram, dengan Instagram tv di Instagram membuat pendakwah lebih mudah untuk men-sharing dakwahnya.

B.     Dampak Negatif Dakwah Digital

Media sosial tidak hanya berdampak positif, tapi juga mempunyai dampak negatif terhadap kita. Media sosial menyebabkan masyarakat menjadi malas membaca buku. Mereka lebih banyak bermain media sosial. Kualitas literasi keislaman memburuk. Orang menjadi mudah percaya dengan informasi yang tersebar di media sosial, termasuk informasi keislaman. Naasnya, mereka langsung menyebarkan informasi tersebut tanpa mengecek ulang kebenarannya. Banyak da’i yang malas buka kitab. Media sosial menyediakan berbagai macam informasi, termasuk informasi tentang keagamaan. Ini yang menyebabkan orang malas membuka buku, karena sekali click mereka bisa mendapatkan informasi yang di inginkan meskipun ke-absahan itu tidak bisa di pertanggungjawabkan. Klaim kebenaran atas paham keagamaan tertentu semakin tidak terbatas. Antar satu kelompok dengan yang lainnya saling berdebat dan mengklaim paham keagamaan kelompoknya sendirilah yang paling benar. Penyebaran radikalisasi agama, media sosial dijadikan sebagai tempat untuk menyebarkan pemahaman agaman yang tidak benar, menyebarkan ajaran-ajaran radikalisme dan terorisme.

Berdakwah Dengan Milenial

Selain bisa dengan mudah dalam masalah pengaksesan informasi melalui internet, media sosial juga bisa membangun semangat dakwah para pemuda, sebab siapa saja yang hendak terjun ke dalam dunia dakwah di era modern (berdakwah dengan media sosial) tidak disyaratkan pangkat atau pendidikan yang tinggi, melainkan cukup dengan bisa memahami nash-nash syariat baik dalam Al-qur’an maupun as-sunnah serta dapat memahami tafsiran nash tersebut sekaligus bisa menyimpulkan apa yang di kehendaki oleh nash-nash itu. Tidak cukup sampai disitu, dakwah dengan media sosial juga menjadi sangat efektif, bahkan sangat tepat bagi seorang muallaf atau anak kecil, bahkan para remaja yang tidak cukup hanya dengan satu kali penyampaian kemudian dapat di pahami. Sehingga dengan menjadikan media sosial sebagai sarana dalam berdakwah, maka dapat memberikan hal yang positif, karena mereka bisa mengulang-ulang penjelasan yang disampaikan tatkala dibutuhkan.

Metode penyampaian dakwah melalui media sosial, cukup bervariasi dan menarik perhatian masyarakat khususnya dimasa milenial yang pasti sudah mengetahui berbagai macam fungsi aplikasi yang telah di sediakan didalam media sosial.


Penulis : Febri Amin Nurrohman

Related Posts

Related Posts