15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz

Kirimkan karya

Kirim

HMJ PAI UIN WALISONGO

Labels

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Teknologi dalam Proses Pembelajaran Menuju Indonesia 4.0.

 

Dok. Freepik

        Revolusi Industri Jilid Empat identik dengan disruption era karena hampir semua ranah kehidupan berkonversi dari manual menuju digital. Era revolusi industri 4.0 hadir menggantikan industry 3.0 yang ditandai dengan cyber fisik dan kolaborasi manufaktur dimana seluruh bagian di dalamnya saling berkolaborasi secara real time dengan pemanfaatan teknologi informasi guna menghasilkan inovasi baru atau optimasi lainnya yang lebih efektif dan efisien. 
      Pada era revolusi industri 4.0 terjadi integrasi yang sangat kuat antara dunia digital dengan produksi industri. Secara general, revolusi industri 4.0 adalah transformasi komperenhensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Era ini erat kaitannya dengan kemajuan teknologi yang besar disertai dengan perubahan sosial ekonomi dan budaya yang signifikan.
        Berangkat dari kenyataan bahwa revolusi industri telah mencapai puncaknya pada revolusi industri 4.0, Kementrian Perindustrian Indonesia telah mengeluarkan kebijakan dengan istilah Making Indonesia 4.0. Tujuan utama yang diusung adalah untuk menjadikan Indonesia masuk 10 besar kekuatan ekonomi dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB).
        Pemerintah telah menetapkan 10 prioritas nasional menuju Indonesia 4.0 yaitu 1) perbaikan alur aliran material, 2) mendesain ulang zona industri, 3) akomodasi standar sustainabilitas, 4) pemberdayaan usaha mikro kecil menengah, 5) membangun infrasturktur digitas nasional, 6) menarik investasi asing, 7) peningkatan kualitas sumber daya manusia, 8) pembentukan ekosistem inovasi, 9) menerapkan insentif investasi teknologi, 10) harmonisasi aturan dan kebijakan.
        Sepuluh prioritas nasional tersebut disusun dalam rangka merespon revolusi industri 4.0 yang telah berkembang masif. Hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya internet of think, big data, teknologi finansial, e-commerce, dan lain sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, Making Indonesia 4.0 berusaha menyelaraskan antara manusia dengan teknologi untuk menciptakan peluang-peluang baru yang kreatif dan inovatif melalui penerapan smart technology yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.
        Sejalan dengan program Making Indonesia 4.0 yang telah dirumuskan oleh pemerintah, diperlukan persiapan untuk mencapai tujuan utama dari program tersebut. Salah satu sektor yang perlu dipersiapkan untuk mendukung Making Indonesia 4.0 adalah sektor pendidikan.
    Salah satu komponen penting adalah metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan sebagai upaya peningkatan mutu sumber daya manusia. Sejalan dengan Making Indonesia 4.0 yang telah dirumuskan oleh pemerintah, metode pembelajaran yang digunakan tentunya harus mendukung tercapainya tujuan utama. Langkah strategis yang dapat diambil yaitu mendesain suatu metode pembelajaran yang inovatif serta disesuaikan dengan era industri 4.0.
        Hubungan antara dunia pendidikan dengan revolusi industri 4.0 yaitu adanya tuntutan bagi dunia pendidikan untuk mengikuti perkembangan teknologi serta berusaha untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai fasilitas yang efektif untuk memperlancar proses pembelajaran.
        Salah satu model pembelajaran yang dapat menjadi solusi pembelajaran di era revolusi industri 4.0 adalah blended learning. Model pembelajaran ini berupaya mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam pembelajaran dengan melakukan kombinasi antara pembelajaran online dengan pembelajaran tatap muka. Metode blended learning berusaha mengkombinasikan pembelajaran e-learning atau online dengan pembelajaran tatap muka (face to face) sehingga metode ini merupakan perpaduan dari pengembangan teknologi berbasis multimedia, video streaming, dan lain sebagainya dengan pembelajaran tatap muka di kelas. Pembelajaran tatap muka tetap diperlukan dengan tujuan memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal ataupun permasalahan terkait materi yang diajarkan oleh guru secara langsung. Salah satu satu aspek yang perlu diperhatikan untuk menuju Indonesia 4.0 yaitu siswa membutuhkan pembelajaran yang tidak hanya sekadar pembelajaran akademis tradisional.


Penulis: Nadia Nur Nisrina (Mahasiswa PAI UIN Walisongo)

Related Posts

Related Posts