15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz

Kirimkan karya

Kirim

HMJ PAI UIN WALISONGO

Labels

Inovasi Teknologi Pendidikan

 

Dok. Freepik

Berbicara mengenai optimalisasi perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) di Indonesia. Sebagai generasi yang memegang peran penting terhadap kemajuan teknologi di masa kini hingga masa mendatang, khususnya dari kalangan pendidik maupun pelajar harus mengenal terlebih dahulu sejarahnya terlebih dahulu. Melihat dari catatan sejarah mulai dari proses lahirnya teknologi pendidikan di Indonesia yang banyak ditandai dengan munculnya berbagai media informasi canggih yang semakin memeperluas jangkauan teknologi informasi di sektor pendidikan di dunia. Tentunya untuk berada pada titik ini, Indonesia telah menempuh perjalanan panjang dari masa ke masa.

Berdasarkan sejarah perkembangannya, istilah teknologi pendidikan mulai digunakan sejak tahun 1963, dan secara resmi diikrarkan oleh Association of Educational and Communication Technology (AECT) atau Asosiasi Komunikasi dan Teknologi Pendidikan sejak tahun 1977, walaupun adakalanya terjadi tumpang-tindih penggunaan istilah tersebut dengan teknologi pembelajaran. Namun, kedua istilah tersebut masih terus digunakan sesuai dengan pertimbangan penggunanya. Senada dengan perkembangan teknologi di dunia, teknologi pendidikan selalu mengalami perubahan. Salah satunya  AECT berpendapat bahwa terdapat pemisah antara teknologi Pendidikan dengan teknologi belajar. Bagi mereka teknologi Pendidikan mencakup proses belajar yang sangat luas. Sedangkan teknologi pembelajaran lebih condong pada proses belajar yang terarah dan terpantau namun jangkauannya lebih sempit dibanding teknologi pembelajaran.

Teknologi pendidikan dianggap sebagai bentuk perkembangan dari kajian-kajian tentang penggunaan Audiovisual, atau bisa mudah dipahami sebagai bentuk perkembangan media audio yang dilihat dari sejarah komunikasi suara. Selain itu, Perkembangan kajian teknologi pendidikan menghasilkan berbagai konsep dan praktek pendidikan yang banyak memanfaatkan media sebagai sumber belajar. Oleh karena itu, terdapat persepsi bahwa teknologi pendidikan sama dengan media, padahal kedudukan media berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah dalam penyampaian informasi atau bahan belajar. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, teknologi pendidikan memperkuat dalam merekayasa berbagai cara dan teknik dari mulai tahap desain, pengembangan, pemanfaatan berbagai sumber belajar, implementasi, dan penilaian program dan hasil belajar. Pernyataan tersebut pada hakekatnya merupakan usaha dalam memecahkan masalah belajar manusia. Solusi yang diambil melalui kajian teknologi pendidikan bahwa pemecahan masalah belajar perlu menggunakan pendekatan-pendekatan yang tepat dengan banyak memfungsikan pemanfaatan sumber belajar.

Sebelum membahas lebih jauh tentang teknologi pendidikan, Istilah teknologi pembelajaran atau lebih umum disebut dengan teknologi pendidikan menurut Seels & Richey (2000:10) “Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar.” Dari sini, dapat dipahami bahwa teknologi bisa menjadi sebuah sarana belajar konseptual dalam bentuk praktis yang bisa diakses melalui berbagai praktek yang dirangkai dengan sedemikian rupa agar proses dan sumber belajar lebih mudah dan efektif dari segi pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi.

Teknologi tentu tidak akan menggantikan peran guru sebagai insan pendidik yang berdiri di garis terdepan. Sebab Peran pedagogis seorang pendidik di era revolusi teknologi  tetap vital dalam pendidikan. Peran pendidik dalam proses belajar mengajar tidak bisa tergantikan oleh mesin atau bentuk teknologi apapun. Meskipun begitu, peran guru bisa saja tergeser oleh teknologi apabila seorang pendidik tidak bisa menguasai teknologi masa kini. Oleh sebab itu, pendidik diharapkan bisa menggunakan teknologi sebagai media pendukung belajar sebagai bentuk penyesuaian terhadap perkembangan teknologi yang selalu dinamis.  Selain itu, guru harus mampu beradaptasi dalam revolusi teknologi saat ini. Peran yang diberikan teknologi kepada guru juga sangat banyak salah satunya, guru bisa lebih praktis dalam menyampaikan materi belajar untuk siswa, sehingga metode mengajar versi lama yang biasanya menggunakan metode ceramah bisa di alihkan menjadi metode yang lebih atraktif dan multifungsi.

Sebagai proses belajar siswa juga bisa diajak untuk menciptakan kekereatifan melalui media informasi yang tersedia sebagai buah dari berkembangnya teknologi masa kini. Dapat dituangkan melalui berbagai platform digital dalam media sosial, melalui situs internet dan masih banyak lagi. Sehingga Kaum muda dapat mengembangkan potensi unggul dalam multitasking, atau melakukan beberapa aktivitas pada saat yang bersamaan.

Sebagai contoh menanggapi kasus pembelajaran daring. Proses belajar akan menjadi lebih mudah apabila dapat memanfaatkan teknologi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (COVID-19), mengeluarkan kebijakan belajar dalam jaringan (daring), ia menghendaki bahwa seluruh peserta didik bisa mendapatkan layanan Pendidikan yang optimal namun tetap mengutamakan kesehatan guna meminimalisir rantai penyabaran COVID-19 (Mendikbud 24 Maret 2020). Pembelajaran dalam jaringan menjadi satu-satunya alternatif pembelajaran ditengah maraknya Virus Corona. Berbagai Institusi Pendidikan mengupayakan berbagai cara-cara efektif dalam sistem pembelajaran.

Ada banyak aplikasi tentunya, dan dengan mencoba sebanyak mungkin aplikasi adalah salah satu cara belajar yang baik bagi guru. Mereka dapat belajar sekaligus memilih dan memilah aplikasi mana yang bagus diterapkan dalam mendukung kegiatan rutinitas guru. Sebagai contoh, aplikasi google classroom, E learning, dan web quipper, portal web seperti ini memberikan guru ruang untuk berinteraksi dengan siswa kapanpun dan dimanapun. Guru dapat menyiapkan materi secara online, kemudian menyebarkannya via aplikasi web. Tentu akan mempermudah guru dalam mengolah materi yang akan mereka sampaikan. Sebab melalui media internet guru bukan hanya bisa mengolah materi melainkan guru bisa mengelola internet untuk menemukan referensi materi sebagai sumber belajar bagi siswa.

Tidak hanya materi, pekerjaan rumah, tugas ataupun tanya jawab dapat dilakukan melalui situs internet atau aplikasi web ini. Untuk mengintegrasikan teknologi dengan sukses ke dalam pembelajaran peserta didik, pendidik harus mengenali dan bersiap untuk bekerja di lingkungan ini dengan semua seluk-beluk dan kompleksitasnya.

Penulis: Isna Rahmah Sabila (Mahasiswa PAI UIN Walisongo)


Related Posts

Related Posts